FGD DPW IP-KI : MENCARI PEMIMPIN SETIA DI HARI KESAKTIAN PANCASILA
- 2 October 2024
- Posted by: Ario Azhar
- Categories: IPKI, News, Social

Selasa, 1 Oktober 2024
Sekjend DPP IP-KI membuka FGD DPW IP-KI Provinsi DKI Jakarta

Dalam peringatan 1 Oktober 2024, DPW IP-KI Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan temu kader IP-KI dan kegiatan Focus Group Discussion yang mengusung tema “Kriteria Pemimpin Yang Setia Pada Cita- Cita Proklamasi 1945” yang secara eksplisit dapat dilihat dalam teks Pembukaan UUD `45 yang mencerminkan nilai-nilai berbangsa dan bernegara sebagai satu kesatuan tarikan nafas dalam mencapai sikap dan perilaku perjuangan bernegara untuk mencapai tujuan bersama yang luhur.

Dalam peringatan 1 Oktober 2024 yang seringkali juga disebut sebagai hari Kesaktian Pancasila, dapat disebut “sakti” karena peristiwa yang merenggut 7 putra-putra terbaik bangsa Indonesia yang gugur dalam penculikan G 30 S PKI ini adalah bukti bahwa dalam perjalanannya Pancasila mendapatkan perlawanan dari lawan-lawan politik yang tidak menghendaki Pancasila menjadi bagian dari dasar-dasar dan ideologi negara. Bahwa pemberontakan itu meluluhlantahkan sendi-sendi sosial pada saat itu adalah kenyataan pahit yang dialami seluruh rakyat Indonesia saat itu.

Dalam peringatan 1 Oktober 2024, DPW IP-KI Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan temu kader IP-KI dan kegiatan Focus Group Discussion yang mengusung tema “Kriteria Pemimpin Yang Setia Pada Cita- Cita Proklamasi 1945” yang secara eksplisit dapat dilihat dalam teks Pembukaan UUD `45 yang mencerminkan nilai-nilai berbangsa dan bernegara sebagai satu kesatuan tarikan nafas dalam mencapai sikap dan perilaku perjuangan bernegara untuk mencapai tujuan bersama yang luhur. Hal ini bukan tanpa alasan untuk diangkat oleh DPW IP-KI Provinsi DKI Jakarta yang melihat, menangkap serta menterjemahkan kegelisahan gejala sosial yang ada ditengah-tengah masyarakat Indonesia pasca Covid- 19.

Tanpa mengesampingkan pro-kontra Covid-19, kenyataan yang pahit harus ditelan seluruh rakyat Indonesia tak terkecuali namun yang paling terpukul dan merasakan dampak pasca Covid-19 adalah kalangan menengah. Dari perubahan perilaku konsumsi hingga makin merosotnya daya beli ekonomi memberikan pukulan telak bagi sendi-sendi perekonomian masyarakat. Seminar serta FGD pun memang telah banyak dilakukan oleh para pemangku serta organ-organ masyarakat yang ada namun kerisauan atas nilai dari cita-cita Proklamasi 1945 tentu menjadi hal yang sangat serius ditangkap oleh Ketua dan kader-kader DPW IP-KI Provinsi DKI Jakarta.
Dan bukan tanpa alasan, dari beberapa indikator dari kerisauan ini ditangkap saat Ketua DPW IP-KI Provinsi DKI Jakarta Mulyadi Guntur yang juga pegiat sosial kemanusiaan melakukan komunikasi di sekolah-sekolah dasar, menengah di Jakarta yang terindikasi menurunnya pemahaman dan pengenalan terhadap dasar-dasar Negara dan dapat ditangkap adanya proses eliminasi terhadap Pancasila,
“Ini adalah masalah serius yang harus juga disikapi serius”, imbuhnya.
Bukan perkara mudah untuk tetap membumikan serta mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila dan cita- cita Proklamasi 1945 yang ada dalam preambule (Pembukaan dan UUD `45 asli), dimana nilai-nilai yang terkandung semakin tergerus ditengah-tengah desakan modernitas dan perkembangan ekonomi yang mulai menggerus nilai-nilai moral yang menghalalkan segala cara, kurangnya figur panutan pemimpin yang diakibatkan persaingan terbuka yang berhadap-hadapan dengan individu-individu yang rentan jiwa serta pemikiran politik yang tidak seragam-cenderung rendah- dalam kecakapan dan intelektual serta kematangan dalam emosi, pengetahuan politiknya yang diperparah dengan stagnasi transformasi politik pada kader-kader politk dalam pendidikan partai politik.
Focus Group Discussion kali ini diselenggarakan di Aula Gd. DHD 45 Lantai 2 di bilangan Menteng Raya No. 31 Jakarta Pusat, pukul 14.00 WIB, di area komplek Museum Juang 45 ini, dimana dahulu juga merupakan tempat Pendidikan Politik Kebangsaan dari para tokoh pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia sepeti; Sukarni, Chaerul Saleh, A.M. Hanafi, Wilkana, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Armunanto, Maruto Nitimihardjo Kusnaeni, dan Djohar Nur. Dimana para tokoh tersebut meresonansikan semangat Proklamasi yang seirama dalam pelaksanaan FGD ini di hari Kesaktian Pancasila.
Turut hadir sebagai narasumber dalam FGD ini; Mewakili Pj Gubernur Bapak Pepen Kuswandi, Mewakili Pangdam Jaya Bapak Kolonel Slamet Santoso, Ketua Dewan Paripurna DHN 45 Bapak Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo dan Ketua Dewan Pembina DPP IP-KI Bapak Bambang Sulistomo.
“Diskursus setara yang diselenggarakan oleh DPW IP-KI Provinsi DKI Jakarta ini, sejalan dengan semangat IP-KI saat ini, untuk hadir sebagai Organisasi Kebangsaan yang memberikan pemikiran dan kajian strategis (Think Tank), wadah menanamkan Wawasan Kebangsaan kepada masyarakat sekaligus suatu upaya Sinergi IP-KI membangun negeri bersama mitra strategis ataupun kelengkapan negara untuk mewujudkan Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Ungkap Troy Aldi selaku Sekjend DPP IP-KI dalam pembukaan FGD.
